Setelah
Indonesia merdeka, beberapa usaha dilakukan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Beberapa pusat penelitian yang telah
adapun, sejak pemerintahan kolonial masih ada dan terus dikembangkan, antara
lain : Sekolah Tinggi Teknik (THS) di Bandung, Sekolah pertanian (LHS) di
Bogor, Sekolah Tinggi Hukum (RHS) di Jakarta, dan lain-lain.
Sekolah-sekolah
tersebut dibentuk guna tujuan merumuskan, mengganti, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan riset dan pengembangan IPTEK di Indonesia. Hal itu guna
menunjang industri di Indonesia.
Pengertian
Industri di Indonesia
Industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian,
industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil
secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan
barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam
industri itu disebut dengan perindustrian.
Sebagai
negara agraris, peranan industri dalam perekonomian Indonesia dengan sejarah perkembangannya
tidaklah begitu amat berarti. Di zaman dahulu, kalaupun beberapa penduduk
menggunakan industri kerajinan sebagai salah satu mata pencaharian. Peranannya
hanya sekedar untuk tambahan penghasilan atau pekerjaan sambilan. Biasanya
malah lebih berupa kerajinan yang bertendensi artistik daripada kewiraswastaan;
atau lebih berupa aspek kerja budaya daripada komersial.
Jadi, hal
itu sangat berbeda dari saat ini atau masa sekarang. Pertanian justru tidak
mendapat respek yang mendalam, namun maufakturinglah yang diunggulkan. Padahal,
kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat. Maka seharusnyalah kita tidak
mengesampingkan peran pertanian di Indonesia. Apalagi lahan di Indonesiapun
terpampang luas di seluruh Nusantara.
Pembagian
Industri di Indonesia
Industri
(perindustrian) di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang
penting. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan
semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional.
Perindustrian
dapat dibagi menurut jumlah tenaga kerja, tingkat produksi dan jenis
kegiatannya.
Penggolongan industri
menurut jumlah tenaga kerja
(a) Industri kecil : industri yang menggunakan
tenaga kerja kurang dari 10 orang, misalnya industri rumah tangga.
(b) Industri menengah : industri yang
menggunakan tenaga kerja antara 10 – 50 orang. Modal usahanya sudah besar,
misalnya dalam bentuk CV dan PT.
(c) Industri besar : industri yang menggunakan
lebih dari 50 orang, dan antara pemimpin perusahaan dan karyawannya tidak
saling mengenal. Modal usaha jauh lebih besar dan penjualan hasil
produksinyapun lebih luas.
Penggolongan industri menurut tingkat produksi
(a) Industri berat : penggunaan mesin untuk
produksi alat-alat berat.
(b) Industri ringan : Penggunaan mesin untuk
memproduksi barang jadi.
(c) Industri dasar : Industri yang menggunakan
mesin-mesin untuk memproduksi bahan baku atau bahan pendukung bagi indutri
lainnya.
(d) Industri rumah tangga :Industri yang
menghasilkan kerajinan tangan.
Penggolongan industri
menurut jenis kegiatannya.
(a) Aneka industry : Industri yang menghasilkan
macam-macam barang keperluan masyarakat.
(b) Industri logam dasar : Mengolah logam dan
produksi dasar.
(c) Industri kimia dasar : Mengolah bahan
mentah menjadi bahan baku.
(d) Industri kecil :Industri dengan jumlah
tenaga kerja dan modal sedikit dengan teknologi sederhana.
Perkembangan dan
Penerapan Industri di Indonesia
Perkembangan
industri melibatkan berbagai penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
Indonesia, kegiatan pembangunan ditunjang oleh tumbuhnya berbagai jenis
industri dengan berbagai jenis kegiatan
Aneka Industri
Bidang ini
mempunyai peranan yang cukup besar dalam pembangunan industri secara
keseluruhan, yakni dapat menjadi penghubung antara industri hulu dan industri
hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksi bahan baku dan bahan
penolong untuk keperluan industri lainnya. Contohnya : industri besi, baja,
pemintalan, dan lain-lain. Sedangkan industri hilir adalah industri yang
memakai bahan dasar dari hasil industri hulu untuk memproduksi baran yang siap
dipakai konsumen.
Di
Indonesia, aneka industri memanfaatkan teknologi yang lebih sederhana dan
memperluas kesempatan kerja, sehingga disini dapat menyerap tenaga kerja. Jadi,
dengan aneka industri, pembangunan Indonesia dapat maju bahkan berghasil
memproduksi barang ekspor.
Industri Logam Dasar
Perkembangan
industri ini berkembang pesat. Kenyataan ini menyebabkan industri dasar
mempunyai peran yang cukup besar dalam proses industrialisasi.
Industri Non Manufakturing
Industri-industri
yang bergerak di bidang ini ialah industri pariwisata, industri pertambangan
dan penggalian, serta pertanian, kehutanan, dan lain-lain. Dalam hal ini,
berarti industri-industri seperti itu juga akan mampu memberikan kontribusi
bagi devisa negara. Karena hasilnya pun dapat dijadikan sebagai komoditi
ekspor. Oleh karenanya, industri ini menjadi sangat penting, bahkan memiliki
peranan yang sangat berarti bagi perekonomian negara. Namun, banyak negara juga
tidak memiliki potensi ini. Di Indonesia pertambangan dan pertanian menjadi sub
terpenting mengingat mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani
(negara agraris). Itulah yang menyebabkan industri di Indonesia semakin
beragam.
Industrialisasi dan
Perekonomian di Indonesia
Sekarang
ini, banyak negara-negara di dunia terus berupaya untuk menumbuhkan ekonominya.
Langkah yang diambil yaitu dalam masalah industri. Industri memang menjadi
faktor fenomenal untuk menunjang perdagangan. Mereka saling bersaing untuk
mendapatkan tempat di pasar global. Karena di dalam pasar global itu sendiri
terjadi perdagangan bebas dari dan tentang suatu negara. Salah satu hal yang
mendukung ialah sektor industrialisasi.
Globalisasi
dirasa lebih menguntungkan negara-negara maju. Karena di negara-negara majulah
berbaai bidang termasuk industri mengalami kemajuan, berbeda dengan di negara
berkembang. Mungkin dari segi kualitas dan kuantitas hasil produksinya saja
jauh lebih baik dari negara maju. Menurut Robert Hutton, ia mengatakan industri
adalah bagian terpenting bagi perekonomian di Eropa. Jepang misalnya, produksi
otomotif dan elektroniknya mampu menembus pasaran dunia, begitu juga Korea dan
Cina. Mereka berkembang menjadi negara industri.
Dalam
perkembangan selanjutnya, negara-negara berkembang mulai mengikutsertakan diri
dalam aspek tersebut. Tidak hanya ekonomi yang dibangun dari sektor non
industri, tapi mereka telah jauh melangkah mengupayakan terciptanya industri
yang fleksibel. Dalam arti mampu meningkatkan daya saing di pasaran. Sehingga
negara berkembang pun tidak dengan mudah mengikuti arus global saja. Namun,
mereka mampu berkompetisi dengan baik.
Lalu
bagaimana bangsa kita dalam merespon hal tersebut. Apakah bangsa Indonesia juga
telah mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang berkenaan dengan
perekonomian bangsa? Bila kita melihat di masa Orde Baru terjadi krisis ekonomi
berkepanjangan, bahkan rentetannya sampai pada krisis multidimesional. Sehingga
krisis ini mampu menjadikan ekonomi bangsa tidak stabil. Sebenarnya itu adalah
masalah yang perlu dibahas dan dicari solusinya.
Saat ini
adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk melepaskan dari keterpurukan
ekonomi. Globalisasi semakin membuka kebebasan negara asing dalam memperluas
jangkauan ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita tidak tanggap dan
merespon positif, maka justru akan memperparah situasi ekonomi dan industri
dalam negeri.
Sejauh ini
pengembangan sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi
itu sendiri. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan
barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di
Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga
perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia.
Mereka (investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang ditanamkan.
Sehingga, disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu
ditangani pihak pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut
pandang terhadap keuangan negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam
arti kekurangan biaya pengembangan untuk industri (defisit).
Sebagai
contoh saja, industri otomotif sepertai Astra, Indomobil, New Armada. Pada
dasarnya perusahaan-perusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke
masyarakat. Berarti hal itu dapat dikatakan bukan hasil karya anak negeri,
melainkan modal asing yang ada di Indonesia.
Untuk
itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk meningkatkan sumber daya
manusianya. Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu pengetahuan dan teknologi
ialah sarana dalam mengembangkan SDM termasuk menumbuhkembangkan
industrialisasi dan menjalankan perekonomian bangsa dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar